
UPDATEINDONESIA.COM - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus memperkuat langkah menuju tata kelola pemerintahan berbasis digital melalui Sosialisasi Program Smart City 2025 yang digelar di Hotel Victoria Sangatta, Senin (10/11/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk memperkuat kolaborasi dan menyatukan visi membangun daerah yang cerdas dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Sosialisasi ini diinisiasi oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfo) Kutai Timur (Kutim), dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dunia usaha, perbankan, pelajar, hingga relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sinergi lintas sektor ini menjadi pondasi penting dalam mempercepat transformasi digital di Kutim.
Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Persandian Diskominfo Kutim, Sulisman, menjelaskan bahwa Smart City bukan hanya berbicara tentang kemajuan teknologi, melainkan juga perubahan cara berpikir dan bekerja bersama.
BACA JUGA : Pupuk Kaltim Tunjukkan Wajah Humanis Lewat Panggung Seni Sana Sini
Program ini telah berjalan sejak 2018 dan terus dievaluasi setiap tahun sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan publik.
“Smart City bukan hanya soal aplikasi atau jaringan internet. Ini tentang bagaimana kita bisa bekerja bersama untuk menghadirkan pelayanan yang cepat, efisien, dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Sulisman, Selasa (11/11/2025).
Dalam kegiatan ini, hadir dua narasumber dari Samarinda, yang memberikan pemaparan tentang strategi penguatan Smart City di tingkat daerah.
Keduanya menekankan pentingnya kolaborasi dan integrasi sistem antarinstansi agar pembangunan digital berjalan efektif dan terarah.
Menurut Sulisman, Smart City adalah gerakan bersama yang membutuhkan partisipasi semua elemen pemerintah, dunia usaha, perbankan, UMKM, hingga masyarakat digital.
BACA JUGA : Pupuk Indonesia Mulai Pembangunan Pabrik Soda Ash di Bontang
“Harapan kami, setelah kegiatan ini, akan tercipta kolaborasi yang lebih kuat. Dengan sinergi, Kutim bisa mengejar ketertinggalan dan menjadi daerah yang benar-benar cerdas serta terkoneksi,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa implementasi Smart City Kutim berlandaskan lima pilar utama: smart government, smart economy, smart living, smart environment, dan smart society. Seluruh pilar tersebut diintegrasikan untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih efektif, transparan, dan berkelanjutan.
Pemerintah daerah menargetkan pelayanan publik di Kutim dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat melalui sistem digital terpadu.
Dengan satu klik, berbagai informasi dan layanan tersedia, mencerminkan arah pembangunan Smart City Kutai Timur yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada perubahan budaya kerja menuju masa depan yang lebih baik.(ADV)

Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Persandian Diskominfo Kutim, Sulisman berbicara soal konsep Smart City yang nilai bukan hanya tentang teknologi, tetapi perubahan cara berpikir dan kerja sama.