BPBD Kutim Tingkatkan Kapasitas Kedaruratan, Siapkan SDM dan Sistem Tanggap Cepat Hadapi 2026

BPBD Kutim Tingkatkan Kapasitas Kedaruratan, Siapkan SDM dan Sistem Tanggap Cepat Hadapi 2026

UPDATEINDONESIA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat kesiapan menghadapi berbagai potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Melalui Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD menyiapkan sejumlah program strategis yang berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kesiapan logistik, dan kecepatan respons di lapangan.

Sepanjang tahun ini, pihaknya telah melaksanakan sejumlah kegiatan utama yang menjadi dasar sistem penanggulangan bencana daerah.

Program tersebut mencakup operasi pencarian dan pertolongan, kesiapsiagaan logistik tanggap darurat, serta patroli rutin ke wilayah rawan bencana untuk memastikan kondisi tetap terkendali.

“Kami tetap menjalankan tiga kegiatan wajib ini, mulai dari pencarian dan pertolongan, kesiapan logistik, hingga patroli ke daerah rawan. Semua ini bagian dari komitmen BPBD agar penanganan bencana bisa cepat dan terarah,” jelasnya, Senin (17/11/2025).

BACA JUGA : 

Selain itu, BPBD Kutim juga sedang memperkuat sistem pelaporan cepat atau push-down log yang akan menjadi pusat koordinasi data dari berbagai pihak, baik masyarakat, media, maupun relawan.

Informasi yang diterima akan diolah sebelum disampaikan ke pimpinan untuk menentukan langkah strategis berikutnya.

Sistem ini dinilai penting untuk meminimalkan keterlambatan dalam merespons kejadian darurat.

Program kedaruratan yang berjalan pada tahun ini juga akan berlanjut di tahun 2026 dengan sejumlah pengembangan.

BACA JUGA : 

Salah satu fokus utama BPBD adalah pembentukan kluster penanganan bencana, yang merupakan amanat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dengan sistem kluster, setiap instansi akan memiliki peran spesifik dalam penanganan bencana, sehingga koordinasi lintas sektor dapat berjalan lebih cepat dan efisien.

Naim mengungkapkan bahwa Kutim nantinya akan memiliki beberapa kluster, seperti logistik, pendidikan, pencarian dan pertolongan, serta infrastruktur.

Melalui pembagian ini, BPBD akan lebih mudah memetakan sumber daya yang dimiliki setiap organisasi perangkat daerah maupun perusahaan, sehingga data kebutuhan dapat segera diakses saat terjadi bencana besar.

Selain pembentukan kluster, BPBD Kutim juga menyiapkan pelatihan untuk memperkuat Tim Reaksi Cepat (TRC) Multisektor.

BACA JUGA : 

Tim ini terdiri dari perwakilan berbagai instansi yang akan melakukan kaji cepat terhadap dampak bencana di sektor masing-masing, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

“TRC multisektor akan menjadi garda terdepan ketika bencana besar terjadi. Mereka dilatih untuk bergerak cepat, melakukan pendataan, dan berkoordinasi agar seluruh sektor terdampak bisa segera tertangani,” ungkapnya.

Meski menghadapi tantangan anggaran karena kebijakan rasionalisasi, BPBD Kutim memastikan seluruh program prioritas tetap berjalan.

Pihaknya akan terus mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan meningkatkan kapasitas personel agar penanggulangan bencana di Kutim semakin tangguh dan berkelanjutan.(ADV)