Rusman Ya’qub Dorong Pendirian Klinik Konseling untuk Meningkatkan Pendidikan di Kalimantan Timur

Anggota DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub

UPDATEINDONESIA.COM- Sebagai respons terhadap tantangan pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim), Anggota DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub, mendorong Pemprov mendirikan Klinik Konseling, sebagai respons terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh guru Bimbingan Konseling (BK) dan siswa di sekolah-sekolah.

Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Rusman Ya’qub mengemukakan kekhawatiran terhadap ancaman kekurangan jumlah guru BK serta minimnya dukungan yang mereka terima. Masalah ini, menurutnya, memerlukan solusi yang konkrit.

Selain mendesak kebutuhan akan bantuan yang lebih merata di antara para guru BK di berbagai Satuan Pendidikan (SP), Rusman Ya’qub juga menyoroti persepsi bahwa semua beban dan tanggung jawab terkait masalah siswa sepenuhnya terletak pada guru BK.

"Adalah tidak proporsional ketika melihat situasi di sekolah pemerintah, dimana jumlah guru BK rata-rata hanya sekitar lima orang di tiap satuan pendidikan, sementara jumlah siswa bisa mencapai ribuan. Belum lagi pandangan bahwa masalah siswa hanya menjadi tanggung jawab guru BK," ungkap Rusman Ya’qub.

Menurutnya, para guru mata pelajaran (mapel) juga memiliki peran penting dalam membantu menyelesaikan berbagai persoalan siswa. Oleh karena itu, bukan hanya guru BK yang harus bertanggung jawab.

Rusman Ya’qub menyoroti perlunya kerjasama antara guru non-BK, khususnya dalam melakukan deteksi dini terhadap beragam persoalan yang mungkin dihadapi oleh siswa. Dia juga mencatat keterbatasan ruang konseling di sekolah, yang sering kali terbatas dan nyaris tidak memadai dibandingkan dengan kebutuhan siswa.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Rusman Ya’qub mendorong pendirian Klinik Konseling yang dapat menjadi pusat layanan di berbagai cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim.

"Inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk mengatasi ketidakseimbangan antara jumlah guru BK dengan jumlah siswa yang membutuhkan bantuan di Satuan Pendidikan," jelasnya.

Rusman Ya’qub juga menegaskan perlunya penyediaan layanan khusus, "Klinik Konseling," yang akan diintegrasikan di kantor cabang Dinas atau di kantor Diknas Kabupaten/Kota di Kaltim. Melalui klinik ini, setiap siswa diharapkan dapat mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya.

"Ini akan menjadi sarana bagi siswa yang memerlukan penanganan lebih intensif atau layanan khusus di luar kapasitas sekolah. Kami juga berharap dapat bekerja sama dengan para psikolog dan dokter spesialis jika diperlukan," tambahnya.

Ia menekankan bahwa masalah sosial dan mental yang dihadapi siswa dewasa ini semakin kompleks, dan dengan adanya Klinik Konseling ini, diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih berfokus, terutama mengenai isu sensitif, seperti bullying di dunia pendidikan.(adv)