Bontang, Kota Industri yang Juara Nasional Penataan Ruang dan Infrastruktur

Mewakili Walikota, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Bontang, Sony Suwito hadir menerima penghargaan Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Penataan Ruang dan Infrastruktur yang diinisiasi Universitas Indonesia (UI)

UPDATEINDONESIA.COM- Tepuk tangan riuh menggema di sebuah ballroom di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). Di panggung, nama Kota Bontang disebut sebagai penerima penghargaan UI GreenCityMetric 2025. Spontan, wajah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Bontang, Sony Suwito Adicahyono merekah bahagia. Dengan langkah mantap, ia maju menerima penghargaan yang dinanti.

Di balik secarik piagam dan trofi yang dibawa pulang, tersimpan kisah panjang perjuangan sebuah kota kecil di pesisir Kalimantan Timur. Bontang yang dikenal sebagai kota industri migas dan kondensat, kini diakui sebagai salah satu kota paling berkelanjutan di Indonesia.

Bagi banyak orang, nama Bontang mungkin identik dengan deretan cerobong industri yang menjulang. Namun siapa sangka, kota yang selama ini bergantung pada sektor industri justru mampu tampil sebagai juara Penataan Ruang dan Infrastruktur dalam ajang GreenCityMetric, bahkan menduduki peringkat pertama nasional.

Tak berhenti di situ, secara umum Bontang juga berhasil menempati peringkat 14 kota paling berkelanjutan di Indonesia. Prestasi ini terasa istimewa, sebab Bontang membuktikan bahwa label “kota industri” bukanlah alasan untuk menutup mata terhadap isu lingkungan.

“Prestasi ini merupakan hasil dari kerja kolaboratif antara Pemerintah Kota Bontang, pihak swasta, dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat,” kata Sony Suwito.

Tak mudah bagi Bontang menjaga keseimbangan antara geliat industri dan kelestarian lingkungan. Namun, komitmen itu dibuktikan dalam setiap kebijakan. Penataan ruang kota diarahkan agar tetap ramah bagi pejalan kaki, jalur hijau terus diperluas, drainase perkotaan diperbaiki untuk mengurai banjir, hingga sistem pengelolaan limbah terintegrasi.

Hasilnya kini terasa. Di kawasan hunian, warga bisa menikmati ruang terbuka hijau yang lebih tertata. Di pesisir, air laut yang dulu sering dipenuhi sampah, perlahan mulai bersih berkat gerakan rutin bersih pantai. Begitupun di kawasan perkotaan melalui gerakan gotong royong “Jumat Bersih”.

“Pemerintah Kota Bontang berkomitmen untuk terus menjadikan prinsip pembangunan berkelanjutan sebagai landasan utama dalam setiap kebijakan. Penghargaan ini didedikasikan untuk seluruh warga Kota Bontang yang telah turut serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kota tercinta,” tegas Sony Suwito.

UI GreenCityMetric sendiri bukan sekadar lomba. Program yang digagas Universitas Indonesia ini mengukur sejauh mana sebuah kota mampu menyeimbangkan pembangunan dengan keberlanjutan lingkungan. Ada enam kategori penilaian mulai dari penataan ruang, energi, pengelolaan air, sampah, mobilitas, hingga tata pamong.

Di bidang penataan ruang dan infrastruktur, Bontang dinilai berhasil mengintegrasikan kawasan industri dengan ruang terbuka hijau, serta memperbaiki sistem drainase untuk mengurangi risiko banjir. Tak hanya itu, berbagai inisiatif dalam mengelola limbah rumah tangga juga mendapat apresiasi. (*)