UPDATEINDONESIA.COM - Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menilik potensi pasar durian lokal dari wilayah Long Iram, Kutai Barat. Menurutnya, komoditas pertanian ini tak hanya menjanjikan dari sisi produksi, tetapi juga bisa menjadi kekuatan ekonomi baru dan daya tarik wisata daerah jika dikelola secara serius.
Hal itu disampaikan Ekti saat menghadiri kegiatan Pekan Daerah (PEDA) KTNA ke-XI di Kutai Barat beberapa waktu lalu. Ia menyatakan, rasa khas durian Long Iram memiliki keunikan yang bisa dijadikan nilai jual, baik untuk pengembangan pasar domestik maupun sebagai bagian dari konsep agrowisata.
“Durian Long Iram memiliki karakter yang kuat, dan ini bisa jadi identitas daerah. Kalau dikembangkan lewat pengemasan yang menarik dan promosi digital, bukan tak mungkin jadi produk unggulan provinsi bahkan nasional,” jelas Ekti.
Ia menambahkan bahwa sektor pertanian, khususnya buah-buahan lokal seperti durian, harus digarap lebih kreatif. Pengembangan produk turunan seperti olahan makanan, festival tahunan, dan pelatihan kewirausahaan di tingkat desa menjadi strategi penting untuk menggerakkan ekonomi masyarakat secara langsung.
BACA JUGA : DPRD Kaltim Dorong Integrasi Pokir dan RKPD Lewat Pansus, Target Satu Bulan Selesai
“Bayangkan potensi jika ada acara tahunan seperti Festival Durian Long Iram. Belum lagi produk turunan seperti selai, kopi, atau bahkan kuliner khas berbahan durian. Ini bisa membuka peluang kerja dan menghidupkan ekonomi lokal,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ekti juga mengingatkan pentingnya peran pemerintah daerah maupun provinsi dalam memfasilitasi proses hilirisasi pertanian.
Mulai dari penyediaan bibit unggul, pelatihan teknis, hingga dukungan pemasaran dan pembentukan kelembagaan petani harus menjadi prioritas.
Ia mencatat bahwa saat PEDA berlangsung, stand durian Long Iram menjadi pusat perhatian pengunjung. Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa komoditas ini memiliki daya tarik tinggi yang bisa dikembangkan lebih jauh.
“Kalau petani kita hanya diminta tanam tanpa ada dukungan hilir, maka hasilnya sulit maksimal. Kita ingin petani tak hanya bertahan, tapi juga sejahtera,” ujarnya.
Ekti menutup dengan seruan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat posisi durian Long Iram sebagai bagian dari ketahanan pangan sekaligus motor penggerak ekonomi kreatif daerah.
“Kalau ekosistem dari produksi hingga pemasaran dibangun dengan serius, maka durian Long Iram punya potensi jadi ikon ekonomi baru Kutai Barat. Yang penting adalah konsistensi dan kemauan bersama,” pungkasnya. (Adv/LD)