Pupuk Kaltim Tunjukkan Wajah Humanis Lewat Panggung Seni Sana Sini

Pupuk Kaltim Hadirkan ‘Seni Sana Sini’ sebagai Wadah Kreativitas dan Pemberdayaan Masyarakat

UPDATEINDONESIA.COM - Malam itu, suasana Hotel Grand Equator terasa hidup dan istimewa. Lukisan-lukisan maestro menghiasi dinding, menebarkan warna dan makna di setiap sudut ruangan. Sementara dari atas panggung, puisi dan pertunjukan seni mengalun lembut, menggugah hati para penonton.

Tahun ini, PT Pupuk Kaltim kembali menghadirkan Seni Sana Sini dalam rangka menyambut HUT ke-48. Kegiatan yang berlangsung dari 31 Oktober hingga 2 November 2025 ini menampilkan beragam ekspresi seni, mulai dari seni lukis, tari tradisional, hingga seni tarik suara.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga membuka ruang dialog dan kolaborasi melalui workshop serta seminar sebagai wadah bagi seniman, kreator, komunitas, dan pencinta seni untuk saling bertukar ide, gagasan, serta berbagi pengalaman.

Selain itu, ajang ini juga menjadi tempat bagi talenta lokal mengekspresikan ide dan kreativitas seni melalui berbagai lomba, seperti baca puisi, desain poster, karya ilustrasi, hingga stand up comedy.

Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Gusrizal, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam melestarikan seni dan budaya sebagai warisan berharga bagi generasi muda.

“Kegiatan ini menjadi ajang bagi insan kreatif dan pelaku seni untuk mengekspresikan bakat serta keterampilan, sekaligus menggali potensi karya yang dihasilkan,” tutur Gusrizal, Jumat (31/10/2024).

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi bersama Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Gusrizal saat menekan tombol pembukaan “Seni Sana Sini’, Jumat (31/10/2024).

Tidak hanya memanjakan mata dengan karya seni, Pupuk Kaltim juga memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk berpartisipasi. Deretan stan produk lokal menghiasi area kegiatan. Menjajakan beragam produk unggulan mereka.

Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyambut baik inisiatif tersebut.

“Dari semua yang saya lihat dan rasakan, hanya satu kata: wow! Pupuk Kaltim mengemasnya dengan sangat baik. Luar biasa,” ungkapnya.

Rahmad menegaskan, pembangunan industri sejatinya tidak hanya berkaitan dengan konstruksi fisik, teknologi, atau hasil produksi, tetapi juga tentang membangun peradaban yang mencakup inovasi, kreativitas, dan nilai-nilai budaya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Pupuk Kaltim melalui ajang Seni Sana Sini merupakan langkah tepat untuk menghadirkan sisi humanis di tengah dunia industri. Ia menyebut, inilah titik temu antara industri dan budaya, dua dunia yang sering dianggap berbeda, namun di tangan yang tepat dapat bersatu dengan indah.

“Malam ini kita menyaksikan karya yang luar biasa, mulai dari lukisan maestro yang ditampilkan dengan indah dan apik hingga berbagai macam pertunjukan seni,” pungkasnya.

Senada, Pemkot Bontang menilai ajang Seni Sana Sini Pupuk Kaltim bukan sekadar pertunjukan kreativitas, melainkan menjadi wadah untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni serta memperkuat identitas budaya lokal.

“Kegiatan ini mencerminkan komitmen Pupuk Kaltim sebagai mitra pemerintah yang tidak hanya berperan dalam pembangunan ekonomi, tetapi juga aktif dalam pemberdayaan SDM serta pengembangan seni dan budaya di Bontang,” ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Lukman.

Pemkot juga menyoroti bagaimana era digital telah mengubah cara manusia mencipta dan mengapresiasi seni. Teknologi, kecerdasan buatan, hingga karya berbasis NFT kini menjadi bentuk ekspresi baru yang menembus batas ruang dan waktu.

Namun, di balik kemajuan tersebut, terdapat tantangan besar, yakni menjaga eksistensi seni tradisional agar tidak tergerus arus globalisasi. Karena itu, kegiatan seperti Seni Sana Sini menjadi penting sebagai ruang bagi insan kreatif untuk berkreasi, berinteraksi, dan saling menginspirasi.

“Pemerintah Kota Bontang memandang karya seni tidak hanya sebagai ekspresi estetika, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan transformasi sosial yang memperkuat kesadaran kolektif masyarakat,” tegasnya.

Lukman menambahkan, Pemkot terus berkomitmen mendorong tumbuhnya ekosistem seni dan budaya melalui penyediaan ruang ekspresi, festival, pameran, serta pembinaan generasi muda di bidang kreatif.

“Kami berharap lahir generasi yang adaptif terhadap perubahan zaman, namun tetap berakar pada nilai-nilai lokal,” ucapnya.

Dengan demikian, seni tidak hanya berfungsi sebagai aktivitas estetika, tetapi juga sebagai sektor ekonomi kreatif yang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. (*)