UPDATEINDONESIA.COM- Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal menyoroti proyek turap penahan longsor di Jalan Soekarno Hatta yang tak kunjung selesai.
Faisal menilai proyek tersebut terkesan mangkrak. Padahal lelang pengerjaan telah dilakukan sejak Februari 2023 dan penandatanganan kontrak pada Maret 2023 lalu.
Menjelang tutup tahun, progres pengerjaan jauh dari target, bahkan minus 11 persen, menimbulkan pertanyaan penyebab lambatnya penanganan longsor di kawasan itu.
“Saya minta kontraktor bertanggung jawab menyelesaikan proyek turap ini,” ujar Faisal, Selasa (5/12/2023)
Selain itu, DPRD juga mencatat bahwa anggaran yang telah dibayarkan oleh Pemkot Bontang mencapai Rp11 miliar dari nilai kontrak awal Rp15 miliar, namun progres pengerjaan masih jauh dari harapan.
Faisal menyayangkan ketidakseimbangan antara anggaran yang sudah dibayarkan dan progres pengerjaan yang belum optimal.
"Harus segera diselesaikan. Apalagi tenggat kontrak berakhir 28 Desember," pintahnya.
Kepala Dinas PUPR Kota Bontang, Usman mengkonfirmasi sudah memberikan Surat Peringatan (SP1) kepada kontraktor pelaksana, PT Bangun Pilar Persada.
Usman mengaku terkejut dengan minusnya proyek yang tidak sesuai prediksi, meskipun lelang dan tanda tangan kontrak telah dilakukan pada Januari dan Maret 2023.
"Kontraktornya sudah di SP1. Mengenai addendum masih dikaji," timpalnya. (sa.adv)