Penjelasan Ilmia Soal Pulau Baru Tanimbar Pasca Gempa 7,5 SR

share on:
Fenomena kemunculan pulau baru di Kabupaten Tanimbar, Maluku 

UPDATEINDONESIA.COM- Sebuah pulau muncul di permukaan air di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, usai gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 mengguncang wilayah itu sejak Selasa (10/1) dini hari.


Kepala Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara Bony Kelmaskosu mengatakan fenomena kemunculan pulau itu membuat masyarakat Desa Teineman was-was. Sehingga diminta mengungsi untuk sementara waktu, demikian keterangan Bony dalam video yang beredar di media sosial.


Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menilai kemunculan pulau baru atau yang lazim disebut Mud Volcano usai gempa 7,5 SR mengguncang Maluku Utara sebagai fenomena alam biasa.


Kata dia, penyebab munculnya mud volcano atau yang lebih dikenal dengan gunung lumpur umumnya dipicu akibat gempa kuat yang memberikan tekanan di dalam lapisan kulit bumi.


Secara fisis, tekanan di dalam lapisan kulit bumi terakumulasi ketika cairan dan gas bawah tanah tidak dapat keluar akibat terjebak dalam lapisan sedimen.


Material lunak yang terperangkap kemudian dapat menjadi overpressure jika ditekan oleh gaya tektonik atau karena adanya masukan guncangan gempa kuat sebagai 'input motion.


Gempa memberi tekanan lebih pada lapisan plastis di bawahnya; saat tekanan di lapisan yang lebih dalam mengendur, tekanan menyebar ke luar. Kondisi tersebut memicu munculnya 'pulau baru'.


Gunung lumpur 'pulau baru' akhirnya terbentuk ketika cairan dan gas dalam bumi tidak menemukan jalan keluar ke permukaan melalui rekahan batuan alias terperangkap.


"Sebenarnya peristiwa alam semacam ini merupakan fenomena alam biasa yang dikenal dengan istilah kemunculan gunung lumpur yang populer disebut sebagai 'mud volcano'," kata Daryono, seperti dikutip Detik.


Bisanya fenomena gunung lumpur yang timbul pasca gempa kuat nantinya hilang dengan sendirinya. Seperti halnya yang terjadi pada peristiwa gempa Ormara, Makran, M8,1 pada 28 November 1945 Gempa Niikappu, Jepang M8,6 pada 4 Maret 1952.


Kemudian gempa Gobi Altay, Mongolia M8,3 pada 4 Desember 1957, Gempa Kandewari, Pakistan M7,7 pada 26 Januari 2001, Gempa Andaman M9,2 pada 26 Desember 2004, dan Gempa Gwadar Pakistan M7,7 pada 24 September 2013. (*)