Pabrik Bahan Peledak Dahana-PKT Masuk Tahap “Pile Load Test”

share on:
Pile Load Test Pabrik Amonium Nitrat garapan PT Dahana dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Selasa (22/9/2020)

updateindonesia.com- Progres pembangunan pebrik amonium nitrat berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun di kawasan PT KIE Bontang, Kaltim telah masuk tahap “pile load test”.

Pabrik yang dibangun oleh PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), join venture antara PT Dahana dengan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) itu diterget rampung dan star up tahun 2020 mendatang.

Pun keberadaannya diharapakan dapat menjadi solusi inportasi bahan baku peledak yang dinilai masih minim serta menguranngi devisa negara dan memperkuat kemandirian bangsa menyangkut ketersediaan bahan baku Alutsista Indonesia.

“Berdasarkan hasil kajian kami, pabrik ini dapat menghemat devisa inpor amuonium nitrat dan menciptakan nilai tambah produk dalam negeri, dan tentunya membuka lapangan kerja,” kata Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono, Selasa (22/9).

Dalam pembanguanan, PT Dahana dan Pupuk Kaltim melibatkan konsultan bertarap intenasional untuk mengkaji segala aspek seperti pemilihan teknologi, ketersediaan bahan baku, peraturan perundang-undangan, serta pasar sebelum pembanguanan pabrik.

“Seluruh proses pembanguanan dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Wika) dan Sedin Engineering di atas lahan seluas kurang lebih enam hektar dengan total biaya investasi sebesar Rp 1,1 trilun lebih yang bersumber dari kredit investasi BUMN Perbankan serta ekuitas dari amsing-masing pemegang saham,” ujar Budi.

 

Senada, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menyambut baik project sinergi BUMN dalam merealisasikan pembangunan pabrik bahan peledak tersebut. Hal itu menurutnya sejalan dengan program hilirisasi natural gas yang dikembangkan Pupuk Kaltim.

"Selain menjadi penopang utama pangan Indonesia, kami juga ingin menjadi penopang perekonomian bangksa, salah satunya sinergi dengan PT Dahana ini," tegas Rahmad Pribadi.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang turut hadir dalam acara Pile Load Test tersebut menyambut baik progres yang telah dicapai PT Dahan dan Pupuk Kaltim. Karena telah merealisasikan Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, walaupun sebelumnya sudah ada PT KNI.

“Harapan saya, semoga pembangunan pabrik Amonium Nitrat ini berjalan lancar serta berkontribusi positif terhadap pemerintah dan masyarakat Bontang,” lanjut Neni.

Dikatakan Neni, Indonesia layak berbangga karena sesaat lagi bakal memiliki pabrik Amonium Nitrat sebagai penunjang kemandrian ekonomi bangsa. Serta dikelolah secara mandiri oleh perusahaan BUMN dan nantinya dioperasikan oleh putra-putri terbaik Indonesia.

“Pabrik Amonium Nitrat telah menjadi impian sejak 30 tahun silam karena kemandirian industri pertahanan sangat penting bagi keualtan negara,” ujar Neni. (*)