Buntut Video Viral Ismail Bolong, Menko Polhukam Bakal Koordinasi Dengan KPK

share on:
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD

UPDATEINDONESIA.COM- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD  berjanji akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap kasus mafia tambang.


Hal itu menyusul beredarnya video gaduh Ismail Bolong soal aktivitas tambang ilegal di Kalimantan Timur. Mahfud teringat omongan mantan Ketua KPK Abraham Samad yang menyebut kemungkinan setiap orang di Indonesia mendapat Rp20 juta per bulan jika mafia tambang diberantas.


“Samad pernah menyatakan hal itu merespons temuan ahli mengenai maraknya mafia tambang. Kata Samad waktu itu, jika korupsi bidang tambang saja bisa diberantas, maka Indonesia bukan hanya bebas hutang, tetapi bahkan setiap kepala orang Indonesia bisa mendapat sekitar Rp20 juta tiap bulan," kata Mahfud, seperti dikutip CNN Indonesia, Minggu (6/11/2022).


Pembahasan mengenai mafia tambang itu diungkap Mahfud saat membahas video Ismail Bolong. Pada video yang beredar di media sosial, Ismail mengaku menyetor uang hasil tambang ilegal kepada Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto atas tekanan mantan Kepala Biro Pengamanan Internal (Karopaminal) Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.


Belakangan Ismail menarik pernyataan itu. Kata Mahfud, Ismail berada dalam tekanan Brigjen Hendra Kurniawan saat membacakan testimoni pada video viral tersebut. Kendati demikian, Mahfud akan koordinasi dengan KPK untuk membuka file tentang modus korupsi dan mafia sektor pertimbangan, perikanan, kehutanan, pangan maupun sektor lainya.


"Sudah dibantah sendiri oleh Ismail Bolong. Katanya sih waktu membuatnya Februari 2022 atas tekanan Hendra Kurniawan. Karena itu, April dia mengajukan surat pengunduran diri dan dinyatakan pensiun dini dari kepolisian per 1 Juli 2022," ungkap Mahfud.


Disisi lain, Mahfud juga tidak menepis munculnya indikasi perang bintang di tubuh Polri. Pasalnya, belakangan sejumlah jenderal membuka kartu as jenderal lainnya. Ia memberi atensi khusus mengenai itu.


Salah satu manuver yang sedang jadi sorotan Mahfud adalah pengakuan mantan anggota polisi yang juga pengusaha tambang Ismail Bolong, yang awalnya mengaku pernah menyetor uang Rp6 miliar ke Kabareskrim. Kemudian Ismail menarik pernyataan tersebut. 


“Isu perang bintang di tubuh Polri terus menyeruak. Dalam perang ini, para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu truf. Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya," kata Mahfud. (*)