UPDATEINDONESIA.COM – Memasuki hari ketiga pasca tragedi laut di perairan Tanjung Mangkalihat, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Tim SAR terus berjibaku mencari enam nelayan yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (10/2). Hingga Selasa (13/2), upaya pencarian belum membuahkan hasil.
Dikutip dari ANTARA, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan, Gusti Anwar Mulyadi melalui Kasi Operasi dan Siaga, Octavianto, menyatakan bahwa pencarian hari ketiga masih nihil.
"Operasi SAR hari ini belum menunjukkan hasil. Pencarian akan dilanjutkan kembali besok pagi," ujar Octavianto.
Pencarian dilakukan sejak pagi hingga sekitar pukul 17.30 WITA dengan menyisir area seluas 412 mil laut atau sekitar 763 kilometer persegi. Personel yang terlibat berasal dari berbagai unsur, mulai dari Basarnas Pos SAR Kutai Timur, Polsek dan Kepolisian Air Sangkulirang, Pos Tanjung Mangkalihat, kru tugboat Biak 6, hingga masyarakat sekitar.
"Malam ini seluruh personel SAR akan bermalam di atas tugboat yang siaga di lokasi kejadian," tambah Octavianto.
Tragedi ini bermula saat kapal nelayan Tarawani yang membawa tujuh awak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sangatta menuju perairan Tanjung Mangkalihat pada Sabtu dini hari, 10 Februari 2024. Namun, nahas menimpa mereka pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WITA, ketika kapal mereka ditabrak tugboat Biak IV yang tengah menarik tongkang Jaya Pratama Abadi II dari Semarang menuju Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Diduga, insiden ini dipicu oleh kondisi cuaca buruk yang menyebabkan minimnya jarak pandang dan pencahayaan di tengah laut. Tabrakan tersebut menyebabkan kapal Tarawani mengalami kerusakan parah dan akhirnya tenggelam.
Dari tujuh awak kapal, hanya satu orang bernama Sukri yang berhasil selamat. Enam lainnya hingga kini masih dalam pencarian. Identitas mereka yakni Jakaria (56), Kardi (45), Marten, Sino, Rustam, dan satu lagi teman Rustam yang belum diketahui namanya. Seluruhnya merupakan warga Sangatta, Kutai Timur.
Tim SAR terus berupaya, berharap hari esok membawa kabar baik. (eki)