Jelang Musim Tanam, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Aman

share on:
Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Bakir Pasaman, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro lepas eksport pengapalan Ammonia dan Urea di PT Pupuk Kaltim, Selasa (18/9) (

UPDATEINDONESIA.COM- Pupuk Indonesia Grup memastikan stok pupuk aman jelang musim tanam pada bulan Oktober-Maret mendatang. Total stok pupuk secara nasional hingga 12 September 2018 di Lini III & IV, atau di Gudang Kabupaten/Kota dan kios mencapai 1.475.323 ton.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, stok tersebut mencapai dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh Pemerintah. Jumlah tersebut bahkan belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan Provinsi.

 

BACA JUGA 

Perkuat Rupiah, Pupuk Indonesia Bidik Rp 8,31 Triliun Dari Ekspor

 

Adapun rincian stok nasional Lini III & IV terdiri dari 519.804 ton Urea, 466.608 ton NPK, 136.580 ton Organik, 182.264 ton SP-36 dan 170.067 ton ZA. Sedangkan realisasi penyaluran hingga 7 September 2018 adalah sebesar 2.623.482 urea, 1.696.364 NPK, 466.529 Organik, 592.773 SP-36 dan 659.369 ZA.

“Dalam rangka persiapan musim tanam ini, kami menugaskan produsen pupuk yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Grup supaya mempercepat proses penyaluran dari lini II dan III ke lini IV yaitu penyaluran distributor ke kios,” kata Aas usai melepas ekspor pupuk dan amoniak ekspor di pelabuhan PT Pupuk Kalimantan Timur, Selasa (18/9) pagi.

Dengan begitu sambung Aas, distributor dan pemilik kios dapat menebus pupuk sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan dan dapat diterima oleh petani tepat waktu.

Untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang tidak tercantum dalam RDKK dan tidak memperoleh alokasi pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia mewajibkan setiap distributor menyediakan pupuk non subsidi di masing-masing kios.

“Kami telah menerapkan langkah pencegahan di wilayah berpotensi mengalami hambatan dalam proses distribusi dengan cara mendorong realokasi antar jenis pupuk yang diharapkan selesai sebelum musim tanam tiba,” lanjut Aas.

“Selain itu kami juga mendorong distributor untuk segera mengambil pupuk di gudang supaya gudang produsen dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pupuk lainnya apabila terjadi lonjakan permintaan,” jelas Aas.

Aas menuturkan bahwa Pupuk Indonesia selaku produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara juga siap melayani kebutuhan pupuk Nasional. Hingga saat ini Pupuk Indonesia telah mendistribusikan pupuk bersubsidi ke 5.696 Kecamatan di seluruh Indonesia.

"Pendistribusian ini didukung 6.288 unit armada truk, 22 unit armada kapal, 14 unit dermaga, 194 rute Voyage Charter Liner, 659 unit gudang di Provinsi dan Kabupaten/Kota berkapasitas 3.105.027 ton dan 1.542 distributor serta lebih dari 40.000 kios yang tersebar di seluruh Nusantara.

"Jadi Pupuk Indonesia sangat siap untuk memenuhi kebutuhan pupuk Nasional,” tutup Aas. (adv)